Berikut ini adalah beberapa penyebab genset gagal menyala dan
cara mengatasinya.
1. Baterai/Aki Genset Tekor
Apa genset Anda susah di-starter? Sudahkah anda cek kondisi aki
genset Anda? Aki genset yang tekor juga salah satu penyebabnya. Tekor ialah
kondisi di mana ‘isi’ aki tidak cukup kuat untuk menggerakan mesin
ketika pertama dinyalakan. Akibatnya, putaran mesin kurang tinggi, dan kompresi
bahan bakar pun tidak sempurna sehingga mesin gagal menyala. Pada mesin yang
menggunakan busi, Kurangnya daya membuat busi tidak bekerja optimal sehingga
tidak terjadi pembakaran di ruang bakar.
Bagaimana cara merawat agar aki tidak tekor?
1. Selalu mengecek
permukaan air elektrolit aki pada level yang cukup. Jika air elektrolit
mendekati level low, maka waktunya penambahan air elektrolit.
2. Jaga kebersihan terminal
aki. Jika ditemukan ada kerak, maka segeralah bersihkan menggunakan air panas.
3. Jika menemukan baut
penghubung antara terminal dan skun kabel kendor, segeralah dikencangkan. Baut
yang kendor, adalah salah satu pemicu timbulnya kerak.
4. Rutin memanasi genset,
minim seminggu sekali. Hal tersebut ditujukan agar aki terisi oleh alternator.
Atau, mintalah perangkat automatic charger untuk selalu menjaga aki selalu
terisi oleh listrik PLN saat genset tidak digunakan.
5. Jika memang aki sudah
perlu diganti, segera ganti dengan yang baru. Karena, disetiap penggunaan dapat
menyebabkan usia aki menurun. Normalnya usia aki bisa mencapai sedikitnya 1
tahun. Jika dirawat dengan baik, maka bisa hingga usia 2 – 3 tahun.
2. Mesin Macet.
Mesin yang sedang beroperasi, juga bisa mendadak mati dan susah
untuk dihidupkan lagi. Teknisi biasa menyebutnya dengan “Jammed” atau
Macet. Mesin nge”Jammed” atau macet disebabkan karena overheating (kepanasan). Kenapa mesin bisa overheating?
Ketika genset beroperasi, pembakaran di ruang bakar, dan gesekan antara
material mesin menghasilkan panas yang tinggi. Jika sistem pendinginan
atau pelumasan mesin terganggu, panas itu menjadi berlebihan dan mengakibatkan
pemuaian komponen di luar kewajarannya.
Jika piston memuai sehingga ukurannya lebih besar dari silinder
(boring), maka piston akan tersangkut pada silinder. Mesinpun macet, dan
tidak bisa menyala lagi. Kerusakan akibat jamming ini biasanya sangat parah,
sehingga mesinpun tidak akan dapat berjalan lagi. Untuk mencegahnya, pastikan
selalu sistem pelumasan dan pendinginan genset dalam kadaan optimal.
3. Bahan Bakar Tercampur Dengan Air
Seringkali, bahan bakar diesel (solar) yang digunakan tercampur
dengan air. Air pada solar terbawa sistem injection pump,
akan mengakibatkan jumlah solar yang masuk ke ruang bakar berkurang, dan
ledakan hasil pembakaran tidak mampu menggerakan mesin dengan sempurna.
Air di dalam sistem injeksi BBM juga dapat menimbulkan karat,
khususnya jika mesin berada di dekat laut dan lama tidak digunakan. Karat ini
bisa sangat mengganggu kerja sistem injeksi, sehingga macet dan mengakibatkan
mesin tidak bisa distart atau sebaliknya, tidak terkendali kecepatan putarnya (overspeed).
Bahan bakar solar dapat terkontaminasi dengan air melalui beberapa
hal.
1. Solar sudah
terkontaminasi dari SPBU.
2. Air yang masuk
melalui lubang korosi pada tangki.
3. Udara yang masuk
kedalam tangki, lalu uap air di udara tersebut mengalami kondensasi
(mengembun). Kondensasi terjadi ketika permukaan tangki solar (umumnya berbahan
plat baja) dingin dan mengakibatkan udara tadi mengembun pada dinding tangki
bagian dalam.
4. Air hujan masuk
melalui seal karet pada tutup tangki yang rusak, biasanya terjadi pada genset
tipe open.
Cara mengatasinya:
1. Pastikan tanki dan
seal-sealnya dalam keadaan baik, kuras tangki, keringkan, kemudian pasang
kembali dan isi kembali dengan bahan bakar yang baru.
4. Jalur Bahan Bakar Tersumbat
Jalur bahan bakar tersumbat, bisa membuat genset tidak bisa
menyala pada semestinya. Bagaimana bisa? Suplai bahan bakar yang seharusnya
tersalur ke mesin tidak berjalan normal..
Endapan seperti: partikel halus di dalam solar dan karat yang
terdapat pada tangki dapat terbawa solar ke dalam sistem injeksi BBM mesin.
Jalur bahan bakar solar memang dijaga oleh water separator untuk
memfilter air dan primary filter untuk memfilter
partikel halus. Namun jika kotoran terlalu banyak, pasti ada yang masih bisa
lolos dan menyumbat nozzle bahan bakar. Nozzle tidak
dapat menyemprot solar ke ruang bakar dengan optimal.
Partikulet semacam ini juga sangat berbahaya karena bisa
menimbulkan overspeed, sama seperti karat akibat air di poin nomor 3 di atas.
Bagaimana cara menanggulanginya?
1. Pindahkan dahulu
bahan bakar yang ada didalam tangki ke wadah lain. Kemudian bersihkan tangki
dari endapan dan karat tersebut. Jemur dan tunggu sampai kering. Lalu,
sambungkan lagi jalur bahan bakarnya. Anda bisa memasukan lagi bahan bakar yang
tadi atau menggantinya dengan yang baru.
2. Cek keadaan water
separator dan primary filter secara
berkala. Jika sudah kotor segera ganti meskipun belum mencapai jam kerja
sesuai spesifikasi filter.
5. Genset Jarang Dipanasi
Genset yang jarang dipakai/dipanasi, pasti akan susah menyala
ketika pertama kali di coba. Mengapa? Sama seperti manusia. Jika orang tersebut
jarang melakukan aktifitas, maka pasti akan berat untuk melakukannya di
percobaan pertama.
Ketika genset lama tidak digunakan, oli pelumas yang melumasi
mesin akan kembali kebawah (tangki oli) karena gaya gravitasi. Karena onderdil
mesin tidak terlindung dengan pelumas, komponen – komponen mesin bisa berkarat
dan tersangkut satu sama lain. Oleh sebab itu, memanaskan genset seminggu
sekali agar sirkulasi oli tetap berjalan.
6. Masuk Angin
Masuk angin tidak hanya terjadi pada manusia, tetapi
juga terjadi pada genset terutama genset bermesin diesel. Tentu ini bukan
karena genset itu sering begadang atau terkena virus flu. Istilah ‘masuk angin’
biasa digunakan oleh para teknisi untuk menyebut keadaan di mana saluran
injeksi bahan bakar terisi oleh udara. Akibatnya tekanan solar
berkurang dan tidak dapat mengalir dengan baik sampai ke ruang bakar.
Masalah masuk angin dapat terjadi karena 2 hal.
1. Pengisian bahan bakar
terlambat, sampai habis sama sekali. Injection pump akhirnya
menyedot udara. Saat solar diisi kembali, udara itu masih ada di saluran bahan
bakar. Hal ini yang membuat mesin sulit menyala.
2. Komponen sistem bahan
bakar seperti: selang, filter solar, ataupun injector ada yang bocor atau longgar.
Jika ada salah satu dari komponen tadi yang bocor atau longgar, maka
udara dapat masuk ke sistem pembakaran melalui celah tadi.
Cara mengobati masuk angin pada mesin diesel tidak terlalu sulit.
Ada beberapa langkah untuk mengatasinya yaitu:.
1. Pastikan tangki
terisi solar sampai penuh.
2. Cek saluran bahan
bakar (selang, filter, solar, dan injector) tidak ada yang longgar atau bocor.
3. Keluarkan angin dari
saluran bahan bakar, dengan cara mengendorkan baut nepel angin – angin (union
bolt). Setelah kendor, pompa dengan tangan sampai solar yang keluar tadi bersih
dan tidak berbuih (berbuih = tanda ada udara). Lalu kencangkan kembali baut
nepel angin – anginnya (union bolt).
4. Coba nyalakan mesin
genset dan mesin diesel Anda akan mudah dihidupkan seperti biasa.
Demikian 6 penyebab yang umum terjadi, yang mengakibatkan genset
Anda seringkali sulit dinyalakan. Semoga bermanfaat!
Terima kasih telah membaca artikel tentang Cara Menghidupkan Mesin Genset Yang Sulit Menyala di blog INTERGEN jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.